Friday, 11 July 2014

Resume Dialog with 0Jk- 8 Juli 2014


Menyongsong SDM Ekonomi Syariah Indonesia Lebih Baik,merupakan tema dari dialog bersama OJK dengan para mahasiswa di student center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Depok pada hari Selasa 08 Juli 2014. Acara dialog bersama ini diisi oleh para 3 pembicara narasumber dengan dipimpin oleh 1 moderator. 

Pada pembukaan dialog, moderator memaparkan bahwa sumber daya manusia ekonomi syariah saat ini sangatlah minim, terutama SDM yang dibutuhkan oleh perbankan-perbankan syariah. Tiap tahunnya dibutuhkan kurang lebih 11000 orang pekerja, tetapi secara intelektual, SDM Indonesia hanya mampu memenuhi sebanyak 3750 saja. Sebagai mahasiswa, ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk berlomba-lomba memenuhi pangsa pasar SDM ekonomi syariah yang dibutuhkan.

Pada dialog ini, diawali oleh saudara Reza Muhammad sebagai pembicara pertama. Beliau merupakan Presiden Nasional KSEI 1. Pada kesempatannya, beliau menjelaskan bahwa FoSSEI terbentuk pada tahun 2000 yang sekarang beranggotakan 147 kelompok studi ekonomi Islam di 136 Universitas dengan kurang lebih 22000 mahasiswa yang aktif.  FoSSEI juga merupakan organisasi terbesar senasional bahkan sedunia, karena hanya FoSSEI lah organisasi yang memudahkan para anggotanya untuk bertukar pikiran, berdakwah dibidang ekonomi Islam ini. 

Saudara Reza Muhammad mengatakan bahwa Indonesia, sebagai Negara yang unik merupakan Negara yang bottom up, yaitu masyarakatnyalah yang menuntut untuk adanya ekonomi islam sebagai kebutuhan system ekonomi mereka, berbeda dengan negara-negara lain, yang justru para pemerintahnya lah yang mengambil andil bagian tersebut. FoSSEI, mengambil peran sebagai aktivis yang berjuang untuk adanya payunghukum seperti sekarang bagi perbankan syariah.

Presiden Nasional KSEI 1 ini, menjelaskan bahwa bagi para mahasiswa yang ikut dalam organisasi Ekonomi Islam memiliki keunggulan-keunggulan yang berarti. Para mahasiswa mempunyai idealisme yang tinggi, intelektual dan energy yang kuat.  Point-point yang membedakan mahasiswa yang aktif di FoSSEI dengan yang lain yaitu : 1. Creator, mahasiswa menggembleng diri dan melahirkan generasi Rabbani. 2. Dinamisator, menggerakan organisasi dan menggelorakan pesan ilahi. 3. Contributor, memberi arti dan kontribusi dalam koridor ilahi. Semua ini dibingkai dalam ukhuwah,dakwah dan ilmiah.  Adanya kelebihan tersebutlah para alumni-alumni FoSSEI khususnya di jabodetabek dapat berhasil berkiprah di perbankan syariah, lembaga social seperti ZISWAF dan Dompet Dhuafa, berwirausaha seperti Islamic tourism, menjadi pendidik, dengan terbentuknya SMK syariah dan lainnya. 

Bukti-bukti tersebut didukung pula oleh Pak Edi Setiadi selaku dari pihak OJK sebagai pembicara kedua memaparkan, bahwa jumlah SDM di perbankan syariah sudah mencapai kurang lebih 43.054 orang pada Desember 2013, yang bekerja di 3043 jaringan kantor bank syariah. Diperkirakan bahwa pada tahun 2017 nanti SDM ekonomi syariah kurang lebih akan mencapai 70.000 orang. 

Beliau juga memaparkan masalah utama perbankan syariah yang perlu dibenahi, yaitu 1. Keterbatasan supply SDM, masalah ini meliputi pendidikan dan attitude para SDM, dan yang ke 2. Keterbatasan mutu SDM Perbankan syariah, yang maksudnya pada saat ini kebanyakan bank-bank syariah masih merekrut para pekerjanya dari bank konvensionalnya. Adanya demikian, OJK akan melakukan pengawasan integritasi dan mengawasi bank-bank secara konsolidasi.

Dialog pun dilanjutkan kembali oleh Pak Alfi Wijaya sebagai pembicara ketiga dari ketua umum KA-FoSSEI.  Beliau sempat melakukan quick research profesi dari 167 responden alumni FoSSEI diatas 2010, dan didapatkan hasil 34% berprofesi di bidang bank dan lembaga keuangan syariah, 13% karyawan swasta, 21% PNS/BUMN/ Lembaga Negara, 18% dosen dan peneliti, 6% pengusaha dan 8% sebagai asosiasi dan consultant, dengan didalamnya sudah ada beberapa alumni yang sudah bergelar doktor. 

Beliau pun memaparkan apa-apa yang sudah dilakukan KA-FoSSEI seperti: 1. Adanya BMT Tawfin, 2. BARAK, yaitu diskusi intelektual, 3. SILAKBAR, silaturahmi akbar, 4. MES foundation dan 5. Sinergi FoSSEI dan stakeholders. Adapun agenda selanjutnya yang Insya Allah akan dilaksanakan : 1. Family gathering milad 1 dekade dan Munas KA-FoSSEI, 2. Database-Alumni Tracing, 3. Sinergi peningkatan kompetensi dan sertifikasi, 4. Sinergi pelaksanaan riset dan kajian ekonomi keuangan syariah dan 5. Sinergi Gerakan Ekonomi Syariah (mendorong demand side). 

Sebagai penutupan dialognya, beliau pun mengingatkan para mahasiswa yang bergerak di organisasi ekonomi Islam agar dapat sukses berkompetensi didunia kerja kelak untuk tidak melupakan aspek dasar, seperti tes wawancara, psikotes dan TPA. Jangan hanya percaya diri dengan pengetahuan ekonomi syariah dan keahlian berorganisasi saja.

Acara dialog Menyongsong SDM Ekonomi Syariah Indonesia Lebih Baik pun diakhiri dengan melakukan berbuka bersama. 


No comments:

Post a Comment