FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI
I.
LATAR BELAKANG
Franchising menurut versi Pemerintah Indonesia adalah perikatan
dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak
dari kekuasaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan
barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yag dimaksud
dengan waralaba ialah suatu system pendistribusian barang atau jasa kepada
pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada
individu atau perusahan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, system,
prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu
meliputi area tertentu.
Masing-masing negara memiliki
definisi sendiri tentang waralaba. Amerika melalui International Franchise
Association (IFA) mendefinisikan franchise sebagai hubungan kontraktual antara
franchisor dengan franchise, yang artinya hubungan antara franchisor dengan
franchise sangat kontarktual, dimana franchisor berkewajiban menjaga
kepentingan secara berkelanjutan (continue) pada bidang usaha yang dijalankan
oleh franchise misalnya lewat pelatihan, di bawah merek dagang yang sama, format
dan standar operasional atau kontrol pemilik (franchisor), dimana franchisee
menamankan investasi pada usaha tersebut dari sumber dananya sendiri. Di dalam
prosesnya, terjadi hubungan kontrak antara franchisor (pemilik merek) dengan
franchisee (penerima merek). Misalnya dalam hal pelatihan khusus yang harus di
berikan kepada franchisee untuk dapat mempertahankan stabilitas produk, format
serta standard operasional sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan, yang
menjadi citra suatu merek tersebut. Kegiatan bisnis dengan system franchise
tentunya berbeda dengan kegiatan bisnis secara konvensional. Dalam bisnis
franchise terjadi suatu perjanjian antara pemilik merek dengan penerima merek,
karena pada dasarnya dalam kegiatan ini franchisee hanya membeli hak lisensi
dari seorang pemilik merek untuk dapat menjalankan perdagangannya dengan format
tertentu dalam suatu perjanjian sebelumnya. Selanjutnya pemilik merek hanya
akan menjalankan control.
Salah satu contoh franchise yang tersohor di Indonesia adalah Kebab
Turki Baba Rafi. PT. Kebab Turki Baba Rafi adalah perusahaan waralaba makanan
Timur Tengah cepat saji yang sedang berkembang. Karena sistem usaha nya adalah
waralaba, maka proses bisnis dari pusat harus berjalan dengan baik. Terutama
yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap pihak Franchisee. Tahun
2008, perusahaan ini sudah mulai Go Internasional. Dengan pertumbuhan yang
cukup pesat, proses bisnis dalam perusahaan masih kurang efisien dan masih
parsial. Karena dilakukan secara parsial, data-data administrasi tidak
terintegrasi dengan baik, sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan informasi dari data-data tersebut.
II.
Tujuan Kebab Turki Baba Rafi :
·
Visi : Berusaha untuk menjadi bisnis waralaba kebab
yang terbesar, yang menguntungkan dan yang paling berpengaruh di dunia
·
Misi :
Kami berusaha untuk
menjadi bisnis waralaba kebab yang terbesar di dunia dengan menawarkan rasa dan kualitas dengan harga yang terjangkau dan
pelayanan yang memuaskan untuk para franchisee dan pelanggan. Kami juga
memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan mengadakan
program dan tanggung jawab sosial yang dapat membantu masyarakat dan pemegang
saham.
III.
PEMBAHASAN
A.
KEGIATAN KEBAB TURKI BABA RAFI
:
·
Menyediakan training
karyawan/ti
·
Menyediakan perlengkapan yang
dibutuhkan dalam bisnis Kebab Turki Baba Rafi
·
Menyediakan kelengkapan bisnis
Kebab Turki Baba Rafi
·
Menyediakan stock bahan baku
utama
·
Menyediakan training secara
berkala, baik di training center maupun di cabang.
·
Melakukan audit control seluruh
cabang
·
Melakukan perubahan harga jual
ke konsumen
·
Melakukan kegiatan promosi
nasional.
B.
PROSES USAHA KEBAB TURKI BABA
RAFI :
Usaha waralaba makanan ini dimulai pada 2003 dgn membuka outlet
pertamanya di Surabaya. Modal awal yg dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar
Rp 4 juta yg ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya
seperti kompor dan penggorengan.
Kendala di awal usaha diakui oleh Hendy terletak pada sulitnya menjaga kualitas
(standar) daging sapinya karena masih memproduksi sendiri.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn
produksi daging untuk kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT
Belfoods Indonesia telah memenuhi standar yg telah dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan memiliki sertifikat MUI.
Untuk mendistribusikan daging yg telah diproduksi oleh PT Belfoods Indonesia,
Hendy mendirikan sebuah warehouse yg ia bangun di kota-kota besar, seperti
Surabaya, Malang, dan Semarang.
Melalui warehouse inilah kemudian daging yg dibutuhkan didistribusikan lagi ke
outlet-outlet yg tersebar di sekitarnya. Pengiriman daging ini dilakukan
seminggu dua kali atau tergantung kebutuhan.
Mengenai kebutuhan daging sapi, Hendy mengungkapkan dalam sehari ia bisa
menghabiskan sebanyak 1 ton daging sapi atau setara dgn 7 ekor sapi. Dgn adanya
target dibuka sebanyak 1.001 outlet di 2011 ini, maka diperkirakan akan
mengahbiskan 3 ton daging sapi/hari.
Untuk menjalankan seluruh outlet Kebab Turki Baba Rafi, sudah terserap sebanyak
1.200 tenaga kerja. Bisa dibayangkan usaha ini sangat prospektif untuk
dikembangkan dan membawa banyak manfaat untuk menambah lapangan pekerjaan.
Menu andalan Kebab Turki Baba Rafi adalah kebab yg dijual dgn harga Rp 12.000.
Selain itu juga ada menu hotdog seharga Rp 10.000, beef burger Rp 9.500, dan
menu lainnya.
Untuk mengembangkan usahanya, sejak 2005 usaha Kebab Turki Baba Rafi dikelola
secara Waralaba (franchise). Hingga 2011 ini, sudah resmi dibuka sebanyak 650
outlet. Namun, untuk daftar tunggunya sudah mencapai angka 750 outlet yg
tersebar di seluruh Indonesia.
Ternyata kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya di Indonesia. Hendy telah
menandatangani MoU dgn Filipina untuk membuka cabang di sana.
Usaha ini membuka peluang yg sangat luas. Jika Anda ingin mendulang kesuksesan
yg sama, Kebab Turki Baba Rafi membuka kesempatan yg lebar.
Dengan modal awal Rp 55 juta, Anda akan mendapatkan 1 set lengkap yg terdiri
dari counter dan peralatan lainnya (misal penggorengan dan alat pemanggang
daging), karyawan yg sudah dilatih, dibantu mencari lokasi usaha, masa kerja
selama 5 tahun, manual book (SOP), paket promosi (misal banner, neon box), dan
lain-lain. Hendy mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 18 bulan sudah bisa
balik modal.
Omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg
mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat
prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal
masyarakat.
C.
ANALISIS KEUANGAN KEBAB TURKI
BABA RAFI :
Type 1 (Gerobak)
Investasi
Awal......................................................Rp 55.000.000,-
Pemasukan :
Omset rata-rata /
hari ..........................................Rp
470.000,-
Omset rata – rata
/ bulan (30hari).........................Rp
14.100.000,-
Pengeluaran :
Pemakaian bahan (50%)
......................Rp 7.050.000,-
Komisi dan gaji pegawai (10% )
..........Rp 1.410.000,-
Sewa tempat dan Operasional
(8%)....Rp 1.128.000,-
Penyusutan barang
(2%).......................Rp
282.000,-
Royalty Fee Fixed (5%).......................Rp 705.000,-
Jumlah.................................................Rp 10.575.000,-
Nett Profit / bulan
(25%)...........................................Rp
3.525.000,-
Return of Investment (ROI).......................................16
Bulan
D.
ACHIEVEMENT of KEBAB TURKI BABA
RAFI :
Kebab turki baba
rafi menjadi satu lahan yang pas bagi seorang franchise untuk ikut membuka
bisnis makanan kebab ini karena usaha Kebab Turki Baba Rafi begitu diminati dan
sangat menjanjikan. Berawal hanya dari satu gerobak, kini Kebab Turki Baba Rafi
sudah memiliki 1000 outlet berdiri ditiga negara Indonesia, Malaysia dan
Filiphina. Dengan omzet 1 outlet biasanya sekitar Rp 10-Rp 15 juta per bulan, bahkan ada yg mencapai Rp 60 juta, tergantung dari lokasi usahanya. Usaha ini sangat prospektif untuk dikembangkan karena semakin lama makanan kebab banyak dikenal masyarakat.
Achievement:
1. Franchise
Fastest Growing 2013 award - Majalah Info Franchise
2. Waralaba
Paling Sukses 2012 - Tabloid Peluang Waralaba
3. Ernst
& Young Entrepreneur Award 2009
4. Indonesia
Young Franchise Entrepreneur Award 2009
5. APEAAsia
Pasific Entrepreneurship Award 2008 - Most Promosing Entrepreneurship
6. The
Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA 2006)
7. Asia's
Best Entrepreneur Under 25 versi BusinessWeek
8. Indonesia
Franchisor of The Year 2009
9. Indonesia
Women Entrepreneur Franchise Award 2009
10. Franchise
Top of Mind
11. REBI-Perusahaan
Kebab Nasional Pertama dengan Sistem Franchise dan Jumlah Gerai Terbanyak di
Indonesia
12. Junior
Chamber International (JCI) & United Nation - Social Responsibke Company
IV.
KESIMPULAN
Kebab Turki Baba Rafi. PT. Kebab Turki Baba Rafi adalah perusahaan
waralaba makanan Timur Tengah cepat saji yang sedang berkembang. Karena sistem
usaha nya adalah waralaba, maka proses bisnis dari pusat harus berjalan dengan
baik. Terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan terhadap pihak
Franchisee. Tahun 2008, perusahaan ini sudah mulai Go Internasional. Dengan
pertumbuhan yang cukup pesat, proses bisnis dalam perusahaan masih kurang
efisien dan masih parsial. Karena dilakukan secara parsial, data-data
administrasi tidak terintegrasi dengan baik, sehingga diperlukan waktu yang
cukup lama untuk mendapatkan informasi dari data-data tersebut.
Kegiatan yang ada di Kebab Turki Baba Rafi yaitu, Menyediakan
training karyawan/ti,perlengkapan yang dibutuhkan dalam bisnis Kebab Turki Baba
Rafi, kelengkapan bisnis Kebab Turki Baba Rafi, stock bahan baku utama, training
secara berkala, baik di training center maupun di cabang, Melakukan audit
control seluruh cabang, perubahan harga jual ke konsumen, dan kegiatan promosi
nasional.
Seiring dengan berjalannya usaha
dan dilakukan evaluasi secara terus-menerus Kebab Turki Baba Rafi pun mendapatkan
beberapa penghargaan yang membuktikan bahwa telah menjadi franchise yang sukses
dan GO International.
V.
REFERENSI
VI.
DAMPAK FRANCHISE KEBAB TURKI
BABA RAFI BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Dampak Positif :
a.
Menambah lapangan pekerjaan.
b.
Mengurangi pengangguran.
c.
Membantu menambah kualitas SDM
(Sumber Daya Manusia).
d.
Menambah devisa negara.
e.
Menambah pendapatan Negara.
2. Dampak Negatif :
a.
Memperketat persaingan dalam
dunia usaha.
VII.
KEUNTUNGAN FRANCHISE KEBAB
TURKI BABA RAFI
1.
Calon pembisnis diberikan
pelatihan usaha secara gratis.
2.
Memiliki cabang yang tersebar luas di Indonesia dan GO International
3.
Kebab Turki Baba Rafi adalah Franchise Kebab Lokal di Indonesia.
4.
Brand “KEBAB TURKI BABA RAFI” sudah kuat dan melekat di masyarakat.
5.
Inovasi terus menerus dengan berorientasi pada kepuasan costumer.
6.
Bahan baku
murah dan disupply rutin.
7.
Proyeksi ROI
(Return On Investment) cepat, 1-2 tahun.
8.
Kebab Turki Baba
Rafi telah berpengalaman lebih dari 5 tahun dan terbukti sukses (telah berdiri
lebih dari 1000 outlet cabang).
9.
Sistem telah
teruji dan mudah diaplikasikan.
10.
Manajemen
yang handal dan profesional.
11.
Resiko
kegagalan kurang dari 5%.
12.
Design outlet
yang selalu up to date.
13.
Pangsa pasar
yang terus berkembang.
Disusun Oleh :
·
Nurul Syifaa Raharsa (26213740)
·
Rinata Puspitasari (27213730)
·
Vella Fauzia (29213100)