Friday, 25 October 2013

Tugas 2

1.       Apa yang dimaksud dengan bisnis ?

           Menurut kesimpulan saya dari beberapa sumber yang telah saya baca bisnis adalah usaha seseorang, sekelompok orang atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara menjual suatu barang ataupun jasa. Sebenarnya dari bisnis yang dilakukan tidak semua akan mendapat keuntungan, kemungkinan akan ada yang mengalami kerugian bahkan sampai gulung tikar. Tergantung dari seberapa besar waktu, modal, tenaga yang mereka lakukan untuk mendapatkan keuntungan tersebut dan faktor-faktor lain yang mendukung terjadinya bisnis tersebut seperti hubungan dengan kerabat, pembisnis lain, ilmu dan pengetahuan tentang bisnis tersebut.

          Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik.

Bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:

  1. Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
  2. Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
  3. Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
  4. Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. 
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.       
       Sumber: http://muannastasyiithoh.wordpress.com/  http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis  
                    http://riyanhardiyanto94.blogspot.com

2.       Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia 

1.Investasi
          Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Investasi bisa berupa barang atau benda. Dengan investasi tersebut, perusahaan akan mempunyai modal yang akan digunakan untuk biaya operasional. Fungsi dan pengaruh investasi sangat berlipat ganda (multiplier). Contoh : klien yang menaruh uangnya diperusahaan untuk berkembang dan investasi tersebut digunakan untuk modal.

2.Pemerintah
        Pemerintah juga dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Dapat terjadi bahwa apa yang dipinjam lebih besar dari apa yang diterima. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengalami defisit. Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah tergantung dari situasi apakah dapat mendukung terjadinya inflasi. Pemerintah melalui kebijaksanaan fiskal atau moneter dapat mempengaruhi kegiatan bisnis. Contoh : adanya pajak dari pemerintah.

3.Lingkungan Ekonomi
            Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan, di antaranya adalah tingkat pendapat per kapita, kebijakan kebijakan pemerintah (fiskal, moneter, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran), siklus bisnis (masa ekonomi cerah atau suram), munculnya pasar bebas dan kerja sama regional (blok blok ekonomi seperti NAFTA, MEE), perjanjian/peraturanperaturan internasional, kekuatan ekonomi utama, pergerakan modal, pergerakan investasi langsung, dan perubahan persaingan.
Contoh : keadaan pasar , apa yang diminati sekarang-sekarang ini yang menjadi daya peningkat akan suatu bisnis.

4.Lingkungan Teknologi
          Apabila perusahaan ingin meraih kesuksesan maka perusahaan tersebut harus membangun kompetensi teknologinya sebagai pusat keunggulan. Produk yang baik dengan dukungan kompetensi dalam teknologi akan menghasilkan tawaran produk yang benar-benar selaras dengan kebutuhan pasar, sehingga produk tersebut benar benar akan diterima oleh konsumen. Contoh : Perkembangan IPTEK dalam berbagai macam hal.

5.Faktor Persaingan Pasar
        Pada kenyataannya di Indonesia, banyak sekali bisnis-bisnis yang saling bersaing untuk dapat menguasai pasar sehingga mereka mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus mempunyai strategi untuk dapat menguasai pasar dan mengalahkan pesaingnya.
Contoh : bisnis di penjual minuman pasti sangat bersaingan antara pembisnis minuman yang bermerk A dan bermerk B.

6.Faktor Jenis Bisnis
         Faktor ini juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap klim bisnis di Indonesia. Dalam berbisnis tentunya kita harus memilih bisnis di bidang apa yang akan kita jalani. Dalam memilih jenis bisnis tersebut, sebaiknya kita memilih jenis bisnis yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Contoh : memilih bisnis yang akan laku di kalangan masyarakat seperti menjual barang-barang kebutuhan primer.

7.Faktor Kondisi Negara
           Kondisi negara yang dimaksud dapat berupa kondisi perekonomian, sosial politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Kondisi negara yang tidak menentu bisa menghambat bisnis yang dijalani.
Contoh : saat terjadi inflasi. Tentu saja kondisi ini turut mempengaruhi bisnis yang sedang dijalani.

8.Faktor Sumber Daya Manusia
        Agar bisnis yang dijalani tersebut sukses dan menghasilkan banyak keuntungan, tentu diperlukan orang-orang yang terampil, kreatif, berkualitas tinggi, ulet, mampu berinovasi, pantang menyerah, mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi (kompetitif), sportif dan pandai mengolah bisnisnya. Contoh : melakukan pelatihan kepada para pekerja agar setiap pekerja menjadi SDM yang bermanfaat.

9.Faktor Alam
      Jika alam tidak bersahabat dengan kita tentu kegiatan bisnis pun dapat terganggu. Contoh : adanya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus memilih tempat bisnis yang sesuai dan kita harus bersahabat dengan lingungan serta jangan merusakya.

10.Faktor Ketepatan Produk atau Kecocokan Produk
        Faktor ini juga mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Produk yang cocok adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen serta harganya terjangkau (sesuai dengan daya beli konsumen). Produk tersebut harus bisa memberikan manfaat kepada konsumen dan bila perlu dapat memberikan tambahan kepuasan kepada konsumen. Orang yang berbisnis harus benar-benar mempertimbangkan harga yang mereka tetapkan. Mereka harus bisa menetapkan harga yang terjangkau dengan daya beli konsumen namun dengan tetap memperhitungkan biaya yang telah dikeluarkannya. Mereka juga harus memperhatikan harga pesaingnya. Konsumen tentu akan memilih produk yang harganya terjangkau namun dengan tetap mempertimbangkan  kualitas produk yang akan mereka konsumsi. Oleh karena itu, orang yang berbisnis harus selalu memperhatikan kualitas barang yang diproduksinya. 
Contoh : memilih yang mana menjadi bisnis yang tepat di setiap kalangan manusia

11. Praktek Monopoli
       Adanya suatu bentuk usaha yang menguasai pasar dan sebagai penentu harga sehingga menyulitkan pendatang baru untuk masuk ke pasar tersebut. Contoh: umumnya praktek monopoli dilakukan oleh Negara, contohnya adalah PAM, PLN dan PT.KAI. Tapi tidak tertutup kemungkinan bahwa pihak swasta juga memonopoli pasar, contohnya saja produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk luar yang pada dasarnya adalah satu jenis produk yang sama tetapi hanya dibedakan oleh merk dan asal pembuatan

12. Infrastruktur
      Dalam hal ini berhubungan dengan  fasilitas antara lain dapat berupa jalan, air bersih, pengelolahan limbah, perlistrikan, dan telekomunikasi. Contoh: Bisnis yang kita lakukan harus di lakukan di tempat yang strategis dan mendukung kegiatan kita dalam berbisnis. Misalnya kita ingin memasarkan produk yang kita buat, maka harus ada tempat pemasaran berupa pasar untuk membantu kita dalam menjual produk kita.

13. Produktifitas suatu sektor
     Peningkatan produktivitas suatu sektor akan diikuti oleh peningkatan output pada sektor yang bersangkutan dan sektor lainnya yang terkait. Sehingga jika produktivitas menurun maka outputpun menurun dan jika satu sektor mengalami penurunan bisnis yang terfokus pada satu sektor itu akan mengalami kerugian karena kelangkaan.
Contoh: Asing menguasai sekitar 40 persen dari total 8,9 juta hektare lahan kebun sawit di Indonesia. Masih di perdebatkan antara pengusaha atau asing yang menguasai sektor hilir dan sektor hulu. Investor pasti mencari sektor yang menguntungkan. Jika hulu menguntungkan, mereka akan bergerak di sana. Sejauh ini, sektor hulu sawit memberi keuntungan cukup besar karena selisih biaya produksi masih jauh dari harga jual. Namun sampai saat ini belim ada larangan bagi investor asing yang masuk ke hulu sawit. Bahkan ada juga pengusaha indonesia yang berinvestasi di luar negeri seperti Afrika.

14. Surat ijin baik dari pemerintah pusat maupun pemda
        Pentingnya surat izin untuk produksi, membuat produsen merasa aman akan produksinya yang tidak bisa di ganggu dengan alasan ketidak amanan dalam berusaha, namun di Indonesia sangat sulit untuk mendapatkan surat izin tersebut, sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam pengurusannya dan pengurusannya menimbulkan kerugian tersendiri secara personal yaitu pemilik perusahaan dan nantinya berujung kecilnya gaji pegawai.
Contoh:
Bambang mencontohkan selama ini dia tidak mengetahui berapa waktu yang diperlukan untuk mendapatkan surat domisili. Surat ini sangat penting karena diperlukan untuk mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP). Namun faktanya, dalam proses perizinan surat domisili tidak dicantumkan kapan selesainya, sehingga pejabat daerah dengan leluasa meminta uang, bahkan memeras ke pengusaha. Begitu pula yang terjadi pada pengurusan surat Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan kelapa sawit, seperti terjadi di Buol.

15. Tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan
       Ketidakamanan situasi akan memperburuk usaha, karena dengan tingginya tingkat kriminalitas, pencurian dan kerusuhan akan membuat kerugian pada pengusaha, apalagi yang baru membangun bisnisnya. Kehilangan barang akan menimbulkan kerugian yang besar dalam jangka waktu tertentu.
Contoh:
Aksi ribuan buruh di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara menyisakan kerugian yang dialami oleh para pengusaha angkutan pelabuhan, diperkirakan mencapai Rp 6 miliar.

16. Tingginya pengangguran
        Adanya pengangguran karena mereka tidak menguasai ketrampilan yang di butuhkan dalam suatu pekerjaan ataupun karena ketrampilan mereka sudah umum sehingga tidak banyak yang membutuhkan dan akibatnya tidak mendapatkan penghasilan. Sehingga semakin tinggi pengangguran maka produksi yang di hasilkan oleh perusahaan tidak akan banyak di beli dan akan berujung dengan kegagalan pasar produksi.
Contoh:
“Paling penting dan paling utama saya lihat bagaimana sektor manufaktur kita ini turun terus, ini akan merugikan kita karena masalah pengangguran dan segala macam,” kata Kepala Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi pada Seminar World Bank di Gedung Graha Niaga Jakarta, Rabu (10/10).

17. Korupsi baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun pemda
      Hal ini akan menyebabkan perusahaan yang jujur akan mengalami kerugian karena kehilangan kesempatan melakukan bisnisnya. Meski sesungguhnya hasil pekerjaanya jauh lebih baik dibanding perusahaan korup yang mengandalkan korupsi untuk mendapatkan tender dengan kualitas pekerjaan yang dapat dipastikan buruk.
Contoh:
Dampak yg ditimbulkan dari korupsi bagi pengusaha cukup besar karena mereka harus mengeluarkan biaya tinggi, baik untuk perijinan, pajak dan lain-lain. Sedangkan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah yang sangat diharapkan oleh pengusaha untuk menunjang jalur perekonomiannya tidak pernah terwujud karena korupsi, kata Sofyan Wanadi.

18. Ketidakpastian hukum
         Ketidakpastian hukum merupakan salah satu pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi di Indonesia dan akibatnya usaha yang telah di jalankan tidak berkembang dengan tidak adanya investor yang mau memberikan dananya di Indonesia, bukan tidak mungkin berpengaruh negatif juga pada posisi nilai tukar rupiah jika selanjutnya menimbulkan ketidakstabilan nasional.
Contoh:
“Kepastian hukum di Indonesia memang sudah dipertanyakan. Bukan saja untuk masalah korupsi, hampir dibanyak sisi. Dari urusan ‘gangguan proses produksi dengan sweeping-sweeping pabrik’ sampai penuntupan gangguan sarana umum misalnya tol. Belum terlihat adanya tindakkan tegas terhadap pelanggaran hukum,” kata Franky.

3.       Seberapa besar bisnis tersebut mempengaruhi dalam kehidupanmu sehari-hari ? 

Sesuai dengan tujuan bisnis untuk mendapatkan keuntungan, tentu saja bisnis sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Sederhananya dengan berbisnis dapat membuat kita mendapatkan materi berupa uang, dengan uang tersebut kita dapat memenuhi kebutuhan hidup kita.
Sedangkan menurut saya pribadi, sehubung saya belum memiliki bisnis, dampak positif untuk saya dari adanya bisnis adalah banyaknya orang-orang yang berbisnis segala macam barang ataupun jasa, dengan begitu saya dapat memenuhi kebutuhan saya dengan mudah. Contohnya seperti: Jika saya dirumah sendirian tidak ada yang memasak saya dapat membeli makan yang telah jadi di warung-warung makan terdekat. Di dekat kampus banyak sekali tempat-tempat jasa fotocopy dan print sehingga memudahkan saya jika sedang ada tugas.  Itu merupakan sedikit contoh manfaat bisnis bagi kehidupan saya.
 Lebih banyak lagi manfaatnya jika saya menjadi pelaku bisnis tersebut. Saya dapat melatih diri saya untuk me-manage diri saya soal waktu, modal yang saya miliki, pekerjaan yang saya lakukan, mendapatkan keuntungan sekaligus membantu orang lain. Saya juga dapat berpikir lebih luas dan update tentang apa yang orang-orang butuhkan. Saya juga dapat lebih kreatif untuk menjaga bisnis saya tetap maju dibanding dengan pembisnis lainnya. 

No comments:

Post a Comment