Sunday, 27 April 2014

PEREKONOMIAN INDONESIA (Tugas 1)

I. Pengertian Sistem Ekonomi

               Sistem Ekonomi dapat dimaknai sebagai sebuah sistem atau perpaduan dari berbagai aturan dan aspek serta mekanisme yang saling bergantungan satu sama lain dan memiliki tujuan untuk menyalurkan atau mengalokasikan seluruh kekayaan atau sumber daya yang dimiliki kepada seluruh rakyatnya, baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
II. Macam-Macam Sistem ekonomi

1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri :
1.     Belum ada pembagian kerja
2.     Pertukaran dengan sistem barter
3.     Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4.     Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5.     Bertumpu pada sektor agraris
6.     Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kebaikan :
          1.     Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
          2.     Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
          3.     Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan :
          1.     Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
          2.     Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
          3.     Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
          4.     Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan

2. SISTEM EKONOMI LIBERAL/KAPITALISME
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.

Ciri-ciri :
         1.     Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
         2.     Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
         3.     Adanya persaingan bebas.
         4.     Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
         5.     Modal memegang peran penting.
         6.     Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kebaikan :
         1.      Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
         2.      Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
         3.      Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
         4.      Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Keburukan :
         1.      Menimbulkan persaingan tidak sehat.
         2.      Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
         3.      Menimbulkan monopoli.
         4.      Terdapat eksploitasi SDM.
         5.      Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.

3. SISTEM EKONOMI TERPUSAT/SOSIALIS/KOMANDO/ETATISME
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Ciri-ciri :
        1.      Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
        2.      Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
        3.      Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
        4.      Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Kebaikan :
        1.      Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
        2.      Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
        3.      Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.

Keburukan :
        1.      Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
        2.      Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
        3.      Tidak terdapat kebebasan individu.

4. SISTEM EKONOMI CAMPURAN (SOSIALIS DAN LIBERALIS)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Ciri-ciri :
        1.      Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
        2.      Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.

Kebaikan :
       1.      Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
       2.      Fluktuasi harag dapat lebih terkendali.
       3.      Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.

Keburukan :
       1.      Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
       2.      Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.

III. SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda-beda terutama Indonesia dan Amerika serikat , dua negara ini pun menganut sistem ekonomi yang berbeda. Awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, yang mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Namun sistem ekonomi ini hanya bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia dari masa Orede Baru hingga sekarang :
·        Sistem Ekonomi Demokrasi
               Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :
1.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2.      Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
3.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
4.      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
5.      Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
6.      Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
7.      Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :
1.      Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
2.      Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3.      Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

·        Sistem Ekonomi Kerakyatan
               Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah :
1.      Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
2.      Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
3.      Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
4.      Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
5.      Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.

IV. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA

1.      Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
2.      Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
3.      Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
4.      Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia yaitu :
·            Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
·                  Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’.
·                  Defisit anggaran negara yang makin besar.
·                  Laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi.

V. Evaluasi Perekonomian 2013, Prospek 2014 dan Arah Kebijakan Bank Indonesia Ke Depan

               Mengawali tahun 2014, Bank Indonesia mengadakan pertemuan awal tahun dengan media massa selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 15 sampai 17 Januari 2014 di Jakarta. Pada pertemuan tersebut jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia memaparkan hasil evaluasi perekonomian 2013, perkiraan untuk tahun 2014 dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan.

               Di tahun 2013 yang bisa dibilang tidak mudah, ekonomi Indonesia diprakirakan mampu tumbuh sebesar 5,7% (year on year/yoy). Meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya, namun angka tersebut merupakan sebuah prestasi. Pasalnya, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat, dibarengi dengan pelemahan nilai tukar rupiah. Inflasi pun berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia ketika awal tahun 2013 yang lalu yakni di 4,5% ±1%. Realisasi inflasi tercatat di angka 8,38% (yoy) sampai akhir 2013.

               Hal ini tidak terlepas dari berbagai tekanan yang dihadapi. Pertama, guncangan ekonomi terjadi di pasar keuangan global. Ketidakpastian pasar keuangan global meningkat sejalan dengan sentimen negatif terhadap rencana pengurangan stimulus moneter alias tapering off di AS. Sementara kondisi ekonomi global yang menurun akhirnya mengakibatkan terjadinya guncangan kedua. Guncangan kedua  ini adalah tekanan terhadap NPI tahun 2013. Defisit transaksi berjalan diprakirakan mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih tinggi pula dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8%. Surplus di sisi transaksi modal dan finansial pun menurun. Tak sampai di situ, nilai tukar rupiah di tahun 2013 juga terus terdepresiasi disertai volatilitas yang meningkat. Pelemahan rupiah ini searah dengan pelemahan mata uang di negara kawasan.

               Kondisi terkini menunjukkan stabilitas ekonomi kembali terkendali. NPI Triwulan IV 2013 membaik ditopang penurunan defisit transaksi berjalan. Inflasi bulanan menurun dan berada dalam pola normal. Tahun 2014, NPI diperkirakan membaik seiring penurunan defisit transaksi berjalan. Inflasi pada 2014 dan 2015 diperkirakan juga terkendali dalam kisaran 4,5±1% dan 4,0±1%. Pertumbuhan ekonomi  pada 2014, diperkirakan mendekati batas bawah kisaran 5,8-6,2% sejalan proses konsolidasi ekonomi domestik menuju ke kondisi yang lebih seimbang.

·        Arah kebijakan Tahun 2014

               Arah kebijakan Bank Indonesia difokuskan dan terbagi menjadi 3 (tiga) cakupan kebijakan, yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan, mengelola inflasi ke arah yang lebih baik dan mempersempit defisit neraca pembayaran. Kebijakan Bank Indonesia di 2014 tetap mengutamakan penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

               Di bidang moneter, kebijakan tetap diarahkan untuk mengendalikan inflasi menuju sasarannya dan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sehat, melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya. Di bidang makro prudensial, kebijakan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta pengendalian kredit dan likuiditas agar sejalan dengan pengelolaan stabilitas makroekonomi. Di bidang sistem pembayaran, kebijakan diarahkan untuk pengembangan industri sistem pembayaran yang lebih efisien. Seluruh kebijakan tersebut akan diperkuat dengan berbagai langkah koordinasi kebijakan bersama Pemerintah dan otoritas sektor keuangan terkait.

VI. DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://www.ekonoomi.com/2013/10/sistem-ekonomi-indonesia-sekarang-ini.html
http://sistempemerintahanindonesia.com/sistem-ekonomi-indonesia.html
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Evaluasi-Perekonomian-2013,-Prospek-2014-dan-Arah-Kebijakan-Bank-Indonesia-Ke-Depan.aspx
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html

http://beristatus.blogspot.com/2013/03/macam-macam-sistem-ekonomi-di-indonesia.html